search

Judul Halaman Saya

Minggu, 17 Mei 2015

Angel at Night Part 1 || FNC Fanfiction

Main Cast :
Kim Seolhyun AOA
Kang Minhyuk Cnblue
Other Cast :
All member AOA
All member Cnblue
Minhwan FT.Island
Genre : T
Romance, school life, angst, fantasy

Part 1

Seolhyun POV

Udara disini sangat sejuk, sangat menenangkan jika kau sedang di atas bukit sendirian sambil mendengarkan alunan musik classic pada Ipod mu. Aku kembali membolos lagi hari ini, karna aku bosan dengan pembullyan anak-anak sekolah padaku. Sebenarnya aku ingin membalas perlakuan mereka, hanya saja eonni-eonniku melarang aku melakukannya. Iya, aku sedang melakukan sebuah drama di sekolah itu agar menemukan seorang pangeran yang aku pun tidak tahu rupanya dan apapun tentangnya.

Eonni-eonniku memang jahat mereka membiarkan dongsaengnya tersiksa seperti ini. Padahal ada Chanmi yang lebih muda dariku, kenapa tidak dia saja yang melakukan ini. Selain itu aku hanya mendapatkan clue tentang pangeran yang harus aku cari ciri-cirinya dia sangat wibawa dan memiliki senyum yang manis. Ya ampun itu adalah clue yang konyol, orang wibawa dan senyum yang manis kan banyak. Aku harus menemukan pangeran itu sebelum usianya tepat berumur 18 tahun. Ini membuat misiku semakin sulit, apa lagi aku juga tidak tahu kapan ulang tahun si pangeran itu. Arrrrghhh aku mulai sebal dengan semua ini.

“errrgghhh” geramku sambil memegang kepalaku dan teriak “YAK EONNIDEUL KALIAN JAHAT PADAKU!!”

“apa yang kau lakukan disini? Membolos lagi?” ucap seseorang di belakangku, sontak aku berdiri dan menoleh mencari orang yang berbicara padaku. Minhyuk? Aku mematung, kenapa dia bisa ada disini? “sudah kuduga kau pasti akan membolos” tambahnya.

“kau mengikutiku? Sudah kubilang berapa kali, jangan pernah mengikutiku lagi” tanyaku. Dia hanya membalas dengan anggukan. Aku kembali pada posisiku semula, duduk dan melihat pemandangan kota di atas bukit ini. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang merangkulku.

“aku tidak sama dengan mereka” ucapnya “semua orang pasti tidak akan suka diperlakukan itu, aku yakin rumor itu tidak benar. Mana mungkin seorang wanita cantik sepertimu melakukan tindakan keji seperti itu”

Aku terdiam mendengar ucapannya, ya ampun jantungku berdegup dengan kencang. Ada apa ini? Di tambah dia menolehkan kepalanya padaku dan tersenyum padaku. Apa ini? Jantungku semakin berdegup kencang. Aku tidak bisa bergerak seketika tubuhku beku.

“kenapa?” tanyanya.

“ah tidak.. aku senang masih ada orang yang masih mempercayaiku”

Oh iya, aku belum menceritakan kenapa anak-anak di sekolahku membullyku, aku menjadi tersangka pembunuhan seorang siswi disekolahku. Mereka menuduhku karena petunjuk di CCTV orang yang membunuh Park Sangmi terlihat sangat mirip denganku. Tapi pada saat itu aku sedang pergi bersama sahabat kelasku. Shin Youkyung. Dia yang menjelaskan keseluruhan kepada pihak kepolisian dan sekolah sampai-sampai dia harus memperlihatkan video yang sangat memalukanku di tempat karaoke, dan mengunjungi tempat karaokenya. Itu adalah bukti yang kuat untuk membebaskanku dari tuduhan itu.

Setelah kejadian itu, aku menjadi bahan bullyan satu sekolah. Tapi, masih ada yerin dan hmmm iya Minhyuk yang selalu menolongku ketika aku di serang. Padahal aku bisa melawannya sendiri hanya saja yah aku harus menyembunyikan sesuatu. Pihak sekolah pernah menyuruhku untuk pindah sekolah karena takut terjadi masalah psikis padaku. Lagi-lagi eonni-eonniku yang menahannya, mereka ingin aku tetap bersekolah disana untuk menyelesaikan misi. Apa boleh buat aku menjadi tumbal.

“ayo!” ajak Minhyuk.

“kemana?”

“apa kau tidak bosan disini?”

“aku suka disini”

“ayo kita pergi ke kedai ramyeon, biar aku yang teraktirmu” ucap Minhyuk yang sambil menarik tanganku dan aku tertarik olehnya, sehingga aku mengikuti apa kehendaknya.

Padahal…

Aku….

Tidak bisa…

Memakan…

Makanan manusia….

***
Author POV

“Minhwan, apa kau tidak melihat Minhyuk?” Tanya Yonghwa.

“hmm.. tidak hyung, aku belum melihatnya hari ini” jawab Minhwan.

“aiiisssh kemana anak itu? Jangan bilang dia dengan pembunuh itu lagi” Ucap Yonghwa “yasudah ayo kita 3 on 3 saja, besok kita ada tanding basket dengan SMA Youngsan”

***
Other place

Dengan semangat Minhyuk memakan ramyeonnya menyedot helai demi helai ramyeonnya, dia berhenti ketika melihat Seolhyun yang hanya duduk melamun “kenapa kau tidak memakannya? Ini sangat enak” ucapnya dengan mulut penuh ramyeon pada seolhyun.

“aku sudah kenyang”

“kau terlihat kurus seperti itu, ayo makan, sayang jika makanannya tidak dimakan”

Aku tidak bisa makan makanan ini Minhyuk batin seolhyun. “kau saja habisi ramyeonku” dengan perasaan terpaksa Seolhyun meminum air putih yang ada di depannya. Setidaknya air tidak menyebabkan penceranaan Seolhyun terganggu.

“kau yakin tidak ingin memakannya?” Tanya Minhyuk kembali “aku sangat kecewa jika kau tidak memakannya” tambahnya.

Seolhyun merasa tidak enak dengan ucapan Minhyuk, mau tidak mau dia harus memakan ramyeon yang ada di depannya. Satu suapan masuk kedalam mulut Seolhyun. Minhyuk tersenyum melihat Seolhyun akhirnya memakan ramyeonnya. Meski rasa ramyeon itu enak di lidah seolhyun, tetapi pencernaannya tidak akan mendukung makanannya untuk masuk.

Minhyuk POV

“terimakasih atas ramyeonnya” ucap Seolhyun sambil membungkuk.

Aku membalas membungkuk kepada seolhyun “jangan seperti itu Seolhyun-ah, ini sebagai tanda pertemanan kita bukan?” balasku sambil tersenyum “kalo begitu biar aku antar kau pulang”

Seolhyun langsung menggelengkan kepalanya “Jangan, kau tak perlu repot. Aku bisa pulang sendiri”

“Minhyuk!!” panggil seseorang yang sudah kunal suaranya.

Aku menoleh kepada orang yang memanggilku “Hai Jonghoon!” sahutku sambil melambaikan tanganku.

“Minhyuk-ssi aku akan pulang, sekali lagi terimakasih” ucap Seolhyun kemudian pergi.

“eh Seol tunggu!” panggil Minhyuk. Jonghoon mulai berjalan ke arahku, dan menepuk bahuku.

“Kau masih saja membela dia, sudah jelas kan kalau dia yang membunuh Sangmi” kata Jonghoon.

“bukankah pihak sekolah dan kepolisian sudah membuktikan bahwa bukan di pelakunya kan?”

Jonghoon menggelengkan kepalanya “kau terlalu di butakan oleh cinta Minhyuk. Kau bisa saja semakin di benci oleh Yonghwa karena terus membela dia” Jonghoon menghela nafas “Ngomong-ngomong besok kita ada pertandingan basket melawan SMA Youngsan, kau harus hadir”

“tentu saja aku akan hadir, mereka adalah musuh bebuyutan kita bukan?” balasku “ayo sekarang kita mau kemana?”

“kita pulang saja, ngomong-ngomong aku belum paham dengan tugas matematika”

“Aduh Jonghoon aku paham maksudmu, yasudah ayo kita kerumahku” ajakku, hmm aku masih memikirkan seolhyun yang pulang sendirian. Apa dia akan baik-baik saja?

Author POV

Seolhyun sudah ada di depan pintu rumahnya, membuka pintu rumahnya secara perlahan “aku pulang” ucapnya. Kemudian kembali menutup pintunya. Seketika perutnya terasa sakit dan mulai mual. Dia langsung berlari ke kamar mandi dan menuju closet. “Huweeeeeeek” Seolhyun mengeluarkan semua ramyeon yang barusan dia makan dengan Mark. “huweeeeekkk… haaah akhirnya” Dia berjalan ke arah wastafel dan mulai membersihkan dirinya.

Seolhyun keluar dari kamar mandi dan Jimin sudah di depannya sambil melipatkan kedua tangan di dadanya. Dia tahu bahwa dia akan di marahi oleh eonninya ini karena dia membolos lagi “aku tau kau tidak sekolah, kemana kau?” Tanya Jimin pada Seolhyun.

Seolhyun menghiraukan pertanyaan eonninya dia langsung berjalan menuju kamarnya “Ya! Seol-ah!” teriak Jimin. Seolhyun langsung masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

“Kenapa dia?” Tanya Mina yang tiba-tiba datang sambil memperhatikan Seolhyun yang masuk kedalam kamarnya.

“Dia masih belum mengerti kenapa misi ini harus dilakukan oleh dirinya” ujar Jimin.

“kenapa kau tidak menjelaskannya saja kepadanya”

“tidak, bukan waktunya Mina”

“aku merasa kasihan padanya eonni, dia selalu menjadi bahan bullyan di sekolahnya. Bahkan dia harus makan makanan manusia” jelas Mina.

“Aku juga sebenarnya tidak tega melakukan ini, setidaknya jika dia tidak bolos sekolah dia akan lebih cepat menemukan pangeran itu”

***
Kamar seolhyun

Seolhyun membantingkan badannya ke kasur kemudian menutup kedua matanya oleh lengan kanannya. “harus aku?” dia membuang nafas berat “aku lapar” ucapnya kemudian mengambil sesuatu di tasnya. Sekantung darah hewan segar pada bungkusan plastic kecil ia keluarkan, kemudian mengigit ujungnya dan memasukan sedotan kedalamnya dan menghisapnya. “setidaknya ini membuatku merasa baik” ucapnya. Bola mata Seolhyun berubah menjadi merah dan taringnya muncul.

Jumat, 06 September 2013

my girl | BTOB fanfiction

Author : @Supermerina
Title : My Girl
Cast : Lim Hyunsik BTOB, Yoo Ara Hello Venus
Genre : Romance, Fantasy

ini ff aku yang pertama hehe terinspirasi dari couple aku di roleplayer selamat membaca :D



Aku baik2 aja sudah lama enggak mentionan sama kamu @arra1502 kapan2 kita bertemu yah. Tulis Hyunsik di twitternya yang baru saja membalas mention dari teman dunia mayanya. Setiap malam Hyunsik selalu diam di kamar sambil memegang handphonenya untuk bertwitter ria dengan seorang yeoja yang belum pernah ia temui sebelumnya. Sebenarnya dia sangat berharap untuk bertemu dengan yeoja yang bernama Ara itu. Hanya saja karna jarak kota mereka yang jauh membuat mereka tidak bisa bertemu Hyunsik yang tinggal di Seoul sedangkan ara tinggal di gangnam. Hyunsik tersenyum ketika melihat bahwa Ara telah membalas mentionnya.

ara: @HyunsikL07 baru juga 1 hari aku ga on. aku punya kabar bagus buat kamu
hyunsik: @arra1502 hehe.. apa itu?

ara: @HyunsikL07 coba tebak :3 kamu pasti bakal senang dengarnya
hyunsik :@arra1502 hmm.. apa ya? kamu udah di beliin kucing persia sama orangtua kamu?
Ara sangat menyukai binatang terutama kucing. Dari dulu dia berharap ada orang yang membelikannya kucing persia. Tapi, berhubung eommanya alergi dengan bulu kucing akhirnya dia tidaka di ijinkan untuk memelihara kucing.

Pada saat SD Ara pernah memelihara kucing dengan cara sembunyi-sembunyi. Tapi karna Ara tidak pandai menyembunyikan sesuatu akhirnya dia kepergok oleh eommanya sedang memberi makan kucing tersebut. Akhirnya kucing tersebut di usir oleh eommanya hingga sampai saat ini dia tidak pernah melihat kucing itu lagi.

ara: Lawakan kamu engga lucu -_- udah pasti mustahil kalo orangtua aku bolehin @HyunsikL07
hyunsik: @arra1502 wkwkwk aku bercanda, emang apaan sih? Jangan tebak2an deh aku lagi males nebak
Hyunsik terkejut di depan layar hpnya, jantungnya semakin berdebar ketika membaca balasan mention dari Ara. Dia merasa senang dengan kabar yang di berikan oleh Ara.

ara: @HyunsikL07 aku bakal ke seoul besok
hyunsik: @arra1502 seriusan? Jam berapa kamu sampe seoul? nanti kamu jemput kamu deh
ara: @HyunsikL07 ngapain kamu jemput aku? nanti kalo aku sampe seoul, aku hubungin kamu lagi
hyunsik: @arra1502 kalo gitu Dmin nomer HP kamu
ara : Cek DM bro’-‘)/ @HyunsikL07
Hyunsik langsung save nomor hp Ara yang sudah di berikan padanya. Di layar hanphonenya dia menuliskan nama ara dengan Ara my blind girl.

Sebenarnya Hyunsik menyukai Ara meskipun dia belum pernah bertemu dengannya dia sudah merasa nyaman dengan semua perlakuan yang Ara lakukan di twitter. Meskipun di dunia maya dia tetap merasa senang dan ingin terus bersamanya. Dan dengan mendengar kabar bahwa dia akan ke seoul itu membuat hatinya melayang. Dia sudah tidak sabar menunggu yeoja yang ia idam-idamkan.

***
Keesokan harinya Hyunsik langsung mengambil handphonenya dan langsung menelpon Ara. Terdengar bunyi tutut. Lama sekali Ara angkat telponnya. Batin Hyunsik. Ketika akan menutup telponnya tiba-tiba ada suara perempuan yang mengangkat telepon itu.

“yeoboseyo?”

“Hai, Aa...Ra” suara Hyunsik tiba-tiba menjadi menjadi gugup.

“Siapa ini?” jawab suara wanita itu.

“I..ini aku Hyunsik”

“aigoo Hyunsik ternyata kamu gagap yah hehehe” canda Ara

“engga aku engga gagap! enak aja kamu bilang aku gagap” Protes Hyunsik “kamu lagi dimana sekarang? Jujur aku agak gugup buat ngedenger suara kamu yang pertama kali” kata Hyunsik dengan polosnya.

"aku udah di perjalanan, tapi aku gatau ini di daerah mana. Tapi kayanya masih jauh buat sampe Seoul. Ngapain kamu kudu pake acara gagap segala? “ jawab Ara sambil dilanjutkan tertawa.

“oh iya kalo kamu udah sampe hubungin aku yah”

“oh iya rumah nenekku deket monumen Samjeondo, gimana kalau kita janjian disana? Kayanya tinggal 1 jam lagi nih aku sampe di seoul” jelas Ara.

“ok deh nanti elu telpon aku atau ga sms aku yah kalau kamu udah sampe. aku harus mandi dulu nih”

“kamu belum mandi? Sumpah baunya nyampe sini” Sindir Ara.

“ ah lebay kamu” jawab hyunsik sambil tersenyum.

“hahaha, yaudah nanti aku hubungin lagi yah pay Hyunsik sampai ketemu disana”

“iya hati-hati di perjalanannya yah” balas Hyunsik sambil menutup teleponnya.

***
Ara juga menutup telponnya. Ibunya yang sedang duduk disebelahnya tiba-tiba memegang tangan Ara. Dan berkata “setelah pulang dari Seoul kamu akan kembali sehat sayang”

Ara hanya membalas dengan senyuman. Tapi tiba-tiba ketika ibunya baru saja mengatakan seperti itu dada Ara merasa sesak. Dia memegang dadanya sambil terisak isak dan mencoba mengatur nafas. Tapi rasa sakit dada sebelah kirinya semakin membuatnya tersiksa.

Ara sudah pasrah dengan keadaannya saat ini. Dia sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, dia sudah merasakan bahwa ajal akan menjemputnya pada saat itu. Orangtuanya mulai panik. Orang—orang yang ada di dalam mobil itu panik.

Perasaan Ara sekarang menjadi ringan, dia merasa bahwa dia sudah melayang . dan terbebas dari rasa sakit dada kirinya itu.

***
Hyunsik sudah menunggu di monumen Samjeondo selama 1 jam. Sebelumnya Hyunsik sudah mendapat sms dari Ara bahwa dia akan datang pukul 15.00. Hyunsik mulai ragu, dia terus melihat jam tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul 16.18. Ara belum kunjung datang juga.

Dia kembali duduk di bangku di depan monumen itu sambil memainkan handphonenya. Dan terus mencoba menelepon Ara. Tapi, tidak ada jawaban dari Ara.

Hyunsik kembali melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 16.24 Hyunsik semakin ragu menunggu Ara. Dia takut bahwa Ara sedang mempermainkannya. Mustahil dia mempermainkannya selama ini Ara sudah sangat baik dan perhatian sama gue. batin Hyunsik. Dia kembali merogoh handphonenya untuk mengirimkan sms pada Ara.

Fr : Ara my blind girl
Ra kamu masih dimana?? Gue udah lama nunggu disini
Setelah memencet tombol send, tiba-tiba ada suara yeoja yang memanggilnya “Hai Hyunsik!”

Sontak Hyunsik langsung mengalihkan perhatiannya dari handphone yang sedang dia pegang. Jarak muka Hyunsik dan yeoja itu hanya 7cm. Hyunsik kenal suara itu, dia juga tau wajah yeoja yang ada dihadapannya itu. Yeoja itu berambut panjang dan gaun putih yang dikenakannya sangat pas dengan kulitnya yang sangat putih.
“kenapa kamu melamun?” sapa yeoja itu.

“Aa.. ara?” gagap Hyunsik

“kamu beneran gagap yah? Mianhae aku terlambat” balas Ara disambung dengan senyumannya yang sangat manis. Sehingga Hyunsik merasa tergoda dengan senyumannya.

“enggak woy,aku enggak gagap nih aku ngomong normal” timbal Hyunsik “Gue cuman kaget aja tiba-tiba elu ada di depan gue kaya gitu” tambahnya.

Ara tertawa renyah “hahaha, ok sekarang rencana kita kemana nih?” tanya Ara.

“hmm kemana yah?”ucap Hyunsik

“loh ko nanya? aku kan enggak tau daerah seoul, kamu kan orang seoul asli jadi pasti kamu tahu enaknya kemana" ketus Ara.

“Oh iya di deket sekolahku lagi ada festival kebudayaan yang diadain sekolahku, kesana aja yuk!” ajak Hyunsik.

Ara hanya membalas dengan anggukan sambil menggigit bibir bawahnya. Hyunsik langsung memegang tangan Ara. Ada rasa geli pada Hyunsik ketika dia memegang tangan Ara. Hyunsik merasa aneh ketika memegang Ara yang putih dan mulus itu. Dia merasakan rasa dingin ketika memegang tangan Ara.
Ketika Hyunsik menarik tangan Ara, Ara hanya mengikuti kemana Hyunsik pergi. Hyunsik membawa Ara ke halte bus. Dan menunggu bus yang akan membawa mereka ke festival kebudayaan itu.

“mianhae” kata Hyunsik.

“maaf buat apa?” tanya Ara heran.

“aku enggak bawa kendaraan, soalnya aku enggak punya kendaraan” jelas Hyunsik.

“ya ampun. Ko kamu bisa-bisanya bilang kaya gitu. Biasa aja kali aku juga sering naik kendaraan umum” jawab Ara. Alasan Hyunsik berkata seperti itu karena dia tahu bahwa keluarga Ara adalah keluarga yang sangat terpandang. Hyunsik kadang merasa minder kalau Ara sering bercerita dengan keadaan keluarga Ara yang benar-benar kaya. Sedangkan keluarga Hyunsik termasuk keluarga yang biasa saja.

“aku takut kamu enggak suka karena aku enggak bisa bawa kendaraan” tambah Hyunsik.

“justru aku lebih enggak suka sama namja yang bilang kaya gitu sik” bantah Ara.

“mian” kata Hyunsik

“ne”
***
Mereka berdua sudah sampai dei festival kebudayaan itu. Lebih tepatnya ini disebut pasar malam menurut Hyunsik, karena tidak biasanya festival kebudayaan sekolahnya semeriah ini. Selain banyaknya jajanan dan souvenir, disini juga terdapat beberapa wahana permainan.

Pertama-tama Hyunsik mengajak Ara untuk naik Komedi putar. “ini untuk pemanasan sebelum kita naik ke wahana yang menegangkan” ajak Hyunsik sambil menarik tangan Ara masuk kedalam wilayah komedi putar. Sambil komedi putar itu berjalan mereka berdua tertawa bersama karena mereka mengingat dan merasa kalau mereka sama seperti anak-anak usia 7 tahun yang baru pertama kali menaiki komedi putar.

Setelah selesai menaiki komedi putar Hyunsik mengajak Ara ketempat acesoris. Ketika mereka sedang memilih sebuah gelang couple, tiba-tiba seorang namja datang. Badannya sedikit besar dari Hyunsik, suaranya yang aneh membuat Hyunsi k semakin tahu siapa orang itu.

“Hyunsik!” panggil namja itu.

Hyunsik langsung spontan melihat orang yang memanggilnya. Itu Changsub. Batin Hyunsik. Changsub memakai hanbok berwarna putih berlapis merah. “hai Changsub! Tumben banget kamu pake Hanbok?” tanya Hyunsik.

“ini dengan terpaksa bro. Sebenernya aku males pake ini, berhubung aku punya stand disini jadi harus pakai ini” jelas Changsub “ngomong-ngomong kamu kesini sama siapa?” tambahnya.

“gue kesini sama Ara”

“ ooooh iya yeoja yang suka mentionan sama kamu itu kan? Dimana dia sekarang?”

“Dia...” Hyunsik kebingungan karena Ara tiba-tiba menghilang “loh ko dia ngilang yah? Ah mungkin dia lagi nyari acesoris lain”.

Changsub mengangguk “hmm.. kalau begitu kenapa kamu megang-megang gelang itu? kamu mau beli?” tanya changsub.

“ko kamu sinis banget nanyanya? Emang yang ini berapa? aku suka sama gelang ini kayanya cocok kalo aku sama Ara pakai”

“ah kamu pasti Cuma mau nanya harga doang, abis itu elu bilang ‘ah mahal, kapan-kapan ajadeh gue belinya’ iya kan”

“seriusan aku mau beli gelang ini, soalnya kapan lagi aku bisa kasih sama dia secara langsung”

“hmm... ini Cuma 4000 won buat 1 pasang alias 2 gelang” jelas Changsub.

“gilaaaaa.. mahal banget, turunin dong harganya aku ini kan chingu terbaikmu” tawar Hyunsik sambil merangkul bahu Changsub, “Gimana kalo 2000 won?” tawarnya.

“mwo?? Gelang sekeren, seromantis itu kamu hargain 2000 won? kamu lagi mabok ya sik?” kesal Changsub sambil melepaskan rangkulan Hyunsik dari bahunya.

“aku Cuma ada segitu bro! Yah gimana?”

“3900 won aja deh”

“apaan turun 100 won? aku masih bertahan di 2000 won”

“kamu ga kira-kira nawar barang sekeren itu”

“please Changsubku sayang” paksa Hyunsik sambil menunjukan puppy eyes.

“yaudah deh 3500 won gimana?”

“3000 won?”

Changsub menarik nafas dan membuangnya seolah ia kelelahan “3000 won enggak ada tawaran lagi”.

“yaudah deh, nih” balas Hyunsik sambil memberikan lembaran uang.

“Gomawo yah my best chingu” kata Changsub sambil mencium uang yang diberikan Hyunsik, kemudian pergi.

Ara berjalan ke arah Hyunsik. Hyunsik menengok ke belakang mata mereka saling bertemu “hai, dari mana saja kamu? Ngilang tiba-tiba aku jadi khawatir loh” tanya Hyunsik.

“mian tadi gue ke toilet sebentar” jawab Ara.

“yaudah, ayo kita lanjut”

“kemana?” tanya Ara.

“tempat favorit gue” jawab Hyunsik dengan senyum yang dia rasa adalah senyumannya yang paling manis.

*** Di belakang gedung sekolah Hyunsik terdapat bukit kecil. Hyunsik mengajak Ara untuk kesana, karena tempat itu adalah tempat favoritnya. Tempat dimana dia melepaskan rasa sakit hati, bahagia, dan semua tentang perasaannya.

Hyunsik menarik tangan Ara mereka berjalan sambil tertawa karen Hyunsik baru saja menceritakan beberapa kisah lucu tentang teman-temannya yang selalu saja membuat Hyunsik tertawa terbahak-bahak. “kita sudah sampai” kata Hyunsik.

“wah indah, disini kita bisa melihat kota seoul seperti bintang” kata Ara “apa tiap hari kamu dateng kesini?” tambahnya.

“bisa dibilang gitu” jawab Hyunsik “Ara!”

“apa?”

Hyunsik memandang Ara, kedua tangan Hyunsik memegang bahu Ara sehingga membuat kedua badan mereka saling berhadapan. Kemudian Hyunsik merogoh saku celananya mengambil sebuah gelang dengan bulan sabit sebagai gantungannya. Dia mengambil lengan kanan Ara dan memakaikan gelang tersebut kepada pergelangan tangan Ara.

Ara terdiam dia hanya menatap tangan Hyunsik ketika Hyunsik memakaikan gelang padanya. Setelah terpasang dia melihat senyum Hyunsik yang sangat manis dan membuatnya tergoda olehnya.

Kemudian Hyunsik mengangkat tangan kanannya. Terlihat gelang yang sama dikenakan Ara dengan gantungan bintang. “lihat ini! kita memiliki gelang yang sama” ucapnya sambil tersenyum dan memperlihatkan giginya yang putih sehingga membuat matanya menghilang.

Ara hanya menatap mata Hyunsik dengan sedikit mulut terbuka.

“Ara.. sebenernya.. aku suka sama kamu, aku nyaman sama kamu meskipun ini pertama kita ketemu. Tapi.. aku sudah merasa nyaman dengan ucapan-ucapan kamu di mention” Jujur Hyunsik sambil memegang kedua tangan Ara.

Ara menutup kedua matanya, tiba-tiba ada tetesan air yang keluar dari matanya. “mianhae Hyunsik-ssi mianhae” ucap Ara sambil melepaskan tangan Hyunsik kemudian berlari meninggalkan Hyunsik. Sampai-sampai gelang yang dikenakan Ara lepas dan terjatuh ke tanah.

Hyunsik mengejar Ara tapi, Ara sudah menghilang. Kemudian dia memanggil terus nama Ara. Tapi tidak ada jawaban. Hyunsik mengambil gelang yang sebelumnya Ara kenakan yang jatuh di tanah. Dia sedikit kecewa dengan apa yang dilakukan Ara terhadapanya.

***
Tiga hari berlalu. Hyunsik tidak pernah lagi mendapat balasan mention dari Ara begitu dia menelepon Ara, Ara tidak mengangkatnya. Akhirnya Dia mencari tahu dimana Ara tinggal. Dia pergi ke Gangnam untuk mencari tempat tinggal Ara.

Hyunsik mencari tahu rumah Ara dengan bertanya-tanya ke beberapa teman Ara yang ada di following Ara. Dan akhirnya Hyunsik mendapat alamat rumah Ara dari teman Ara yang bernama Yoonjoo.

***
Hyunsik sudah sampai di depan sebuah rumah yang alamatnya sama dengan yang diberika Yoonjoo. Kemudian dia menekan bel pintu yang menancap di sudut kanan pintu. Tak lama kemudian, seorang wanita yang diperkirakan seumuran ibu Hyunsik keluar dari rumah itu.

“iya? Ada apa?” sapa wanita tersebut.

“ahjuma, mohon maaf apa benar ini rumahnya Ara?” tanya Hyunsik.

“iya benar, saya eommanya. Ada apa?”

“boleh saya bertemu dengan Ara?” pinta Hyunsik dengan dingin.

Mata eomma Ara terbelalak ketika mendengar yang Hyunsik katakan. Dia merasa terkejut, ada seorang namja yang dia tidak ketahui dan tiba-tiba menanyakan anak yeojanya. Tanpa sadar eomma Ara mengeluarkan air mata.

“wae? Ahjumma kenapa menangis?” tanya Hyunsik.

“nak apa namamu Hyunsik?” tanya balik eomma Ara.

“ne” jawab Hyunsik sambil heran.

“Ara titip pesan, tunggu sebentar yah!” pinta eomma Ara.

Hyunsik menunggu, dan tidak lama kemudian eommanya Ara keluar sambil membawa amplop berwarna merah muda. Eomma Ara langsung memberikan amplop itu kepada Hyunsik.

“nak, sebenarnya Ara sudah tidak ada. Dia meninggal 3 hari yang lalu ketika dalam perjalanan menuju seoul” jelas eommanya Ara sambil terisak.

Hyunsik terkejut dengan apa yang dikatakan eommanya Ara. Dia merasa tidak percaya, karena 3 hari yang lalu dia bertemu dengan Ara tertawa bersama Ara di festival kebudayaan.

“ini pasti bohong, ini pasti bohong” ucap Hyunsik sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan tiba-tiba saja air matanya jatuh. “Tidak mungkin Ara sudah meninggal 3 hari yang lalu, 3 hari yang lalu aku bertemu Ara di Seoul, ku bermain bersama Ara di festival kebudayaan, ini tidak mungkin. Katakan bahwa ini hanya keusilan yang Ara buat”

Eommanya Ara menggelengkan kepalanya “tidak nak, ini serius. Ketika di perjalanan menuju Seoul penyakitnya kambuh dan di perjalanan, nyawanya sudah tak tertolong lagi” jelasnya.

Perasaan Hyunsik semakin sakit dia sudah tidak kuat membendung rasa sedihnya. Dia terus mengingat ketika dia kemarin berjalan-jalan bersama Ara.

***
Hari ini Hyunsik membolos sekolah, dia pergi ke bukit yang biasa dia kunjungi sambil memeluk surat yang diberikan eommanya Ara. Sudah tak terhitung Hyunsik membaca surat tersebut surat itu berisi.

From : Hyunsik
aku seneng bisa punya temen kaya kamu hyunsik, maaf aku cuman bisa ungkapin ini lewat surat yang emang kesannya kuno. Tapi aku jujur sebenernya aku ngerasa nyaman dengan ucapan-ucapan kamu dimentionku, aku enggak sabar pengen cepet ketemu kamu. Aku yakin kamu orang yang baik. Makasih dengan beberapa kiriman yang kamu kasih untukku.
Aku paling suka sama pemberianmu yang terakhir sama aku yaitu boneka elmo. aku suka bawa boneka itu ditempat tidurku supaya aku bisa meluk. Hahaha tapi paling lucunya gue panggil boneka ini dengan Hyunsik. Supaya aku bisa inget sama kamu. Oh iya, ketika kamu baca surat ini entah apa aku masih hidup di dunia ini atau engga. Aku ke Seoul sebenernya buat operasi, kamu do’ain yah semoga operasinya lancar. Hehe penyakit aku emang udah parah. Itu sih kata dokter, tapi aku tetep semangat buat semua aktivitas yang aku jalani.
Hyunsik-ah aku sayang sama kamu. aku gamau cerita tentang penyakit aku sama kamu. Karena aku enggak mau kamu khawatir. aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku enggak mau kehilangan kamu.
Dada Hyunsik selalu merasa tertekan kalau dia membaca surat yang Ara berikan.

“Hyunsik-ssi” terdengar suara yeoja yang memanggil. Suara itu terasa nyata bagi Hyunsik, suara itu terdengengar familiar. Ketika hyunsik berbalik. Matanya terbelalak merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Ara terlihat nyata di depan mata Hyunsik. Tiba-tiba Ara mendekatinya, sedangkan Hyunsik terdiam. Beberapa kali dia mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya dan menggosok-gosok matanya.

“Ara?” panggil Hyunsik ragu.

“mianhae aku harus pergi, terimakasih untuk segalanya. Aku sayang sama kamu Saranghae” ucap Ara, dan tiba-tiba wujud Ara menghilang.

Hyunsik mencoba meraihnya tapi dia tidak bisa menyentuh Ara. Dia mencoba memeluk Ara sambil berbisik “saranghaeyo my blind girl” kemudian dia menangis. Dan bayangan Ara pun menghilang.

***
Tambahan :
Semua orang menatap Hyunsik yang sedang berjalan menuju festival kebudayaan sendirian. Sepanjang jalan Hyunsik berbicara sendiri tapi entah kenapa, seolah-olah semua orang melihat dia benar-benar sedang berbicara dengan seseorang.

Yang paling aneh menurut orang-orang dia membeli sesuatu itu dua. Entah untuk siapa satu barang itu. Padahal dia datang sendirian. Ketika dia naik komedi putar dia tertawa sendiri.

Pada saat Hyunsik telah membayar gelang yang ia beli dari Changsub. Changsub keheranan karena melihat Hyunsik berbicara sendiri kemudian pergi dengan tangan yang seperti mencengkram sesuatu.

***

mohon komentarnya yah. ini ff pertama aku yang baru aku post. komentar kalian sangat berarti supaya aku lebih bisa berkembang hehehe :D

Kamis, 28 Juli 2011

BIOGRAFI SANG BLOGGER

Nama merin sebenernya Merina Hardiyanti, terserah kalian mau manggil merin apa. pokonya kalian wajib panggil merin, MERIN. Merin lahir di Bandung tanggal 10 Juli 1995. masih muda ya?? Merin anak kedua dari tiga bersaudara, sebenernya pengen sih nyebutin nama orang tua, bukannya karna enggak bangga. cuma nanti kalian pada manggil-manggil nama merin dengan nama orang tua. Tapi, yaudah deh gapapa nama ayah Merin yaituuu... ih masih ragu ngasih taunya juga, yauda de. namanya bapak Na.. tebak aja yaaa. dan mama merin namanya ne.... tebak lagi juga ya. hehehe

percaya enggak? merin tinggal di sayuran? percaya kan? tapi terserah deh kalian mau percaya atau enggak juga terserah. Sayuran-




sorry kepotong, tadi kaka merin ngeganggu. sebel banget kan kalau misalnya kita lagi asik-asiknya ngerjain tugas atau ngelakuin hal yang menuurut kita penting banget, diganggu begitu saja.
oh iya lanjut ke pembahasan yang tadi. Sayuran adalah nama sebuah kampung didaerah bandung jawa barat konon katanya, dulu kampung sayuran ini penuh banget sama yang namanya sayuran. haduuu jadi inget spongebob yang tinggal di buah-buahan. tapi, berhubung populasi manusia makin lama makin melunjak, jadi kebun-kebunnya malah penuh sama rumah-rumah.
sebenernya sih merin mau ngomong panjang lebar tentang diri merin cuma keburu ngantuk nih. nanti dilanjut lagi ya kawan-kawan